SAHABATQQ menyediakan DEPOSIT via PULSA TELKOMSEL dan DANA/OVO/GO-PAY MINIMAL 10.000 || AKSES LINK RESMI HANYA Di http://202.95.10.199/ || TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Cerita Seks Aku Diajak Ngentot Sama Tetangga Yang Nakal

 Artikel seks - Aku sudah memiliki 2 anak yang masih lucu lucu umurku ketika ini 40 tahun, sesudah aku menyimak di website ini, aku terkenang bahwa aku pun mempunyai cerita sendiri dengan tetangga rumahku, jadi begini mula ceritanya masing-masing malam minggu aku suka bermain catur di lokasi tinggal tetanggaku.

Catur ialah salah satu dari sekian banyak hobiku di samping olahraga, membaca, otak-atik elektronik dan bercocok tanam. Aku seringkali main catur dengan tetanggaku, seorang bujangan yang rumahnya tak jauh dari rumahku.

Tetanggaku tersebut tinggal hanya dengan ibunya saja. Kakak perempuannya telah menikah, dan bermukim dengan suaminya di beda kota. Hubunganku dengan sahabatku terjalin paling akrab, pun dengan ibunya. Kami saling memuliakan satu sama lain, meskipun lain usiaku dengan sang ibu hanya 5 tahun, dia 5 tahun lebih tua dariku ketika itu. Hingga terjadi lah kejadian itu, yang tak pernah kutebak sebelumnya. Peristiwa yang akhirnya mengubah diriku 180 derajat.

Seperti pada sabtu sebelumnya, aku bermaksud main ke rumahnya bikin caturan. Kupamit pada istriku dan segera bergegas ke rumahnya. Udara malam tersebut memang dingin sekali dampak hujan lebat sekitar 2 jam yang terjadi senja tadi. Singkat kata aku telah berada di pintu rumahnya. Kuketuk pintunya, dan tak lama pintu tersebut terbuka. Ternyata si ibu yang membukanya.

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

“Oh Ibu, ada Daril nya bu?” tanyaku ramah.

“Nak Surya? oh Darilnya lagi pergi tuh…” jawab si ibu dengan ramahnya.

“Ke mana, Bu?”

“Ke pesta pernikahan rekan SMUnya. Baru aja dia jalan…”

“Oh gitu ya?” sahutku. “Kalau gitu, saya pamit aja deh…”

“Oh, mengapa buru-buru, kan Nak Surya baru sampai?”

“Ah, nggak. Kalau Daril nggak ada, saya pamit aja deh…”

“Ah, tidak boleh terburu-buru begitu. Temani Ibu ya?”

Walau agak heran dengan permintaannya, aku kesudahannya menurut keterangan dari juga. Kuikuti dia masuk. Kamipun tak lama asyik berbincang-bincang di ruang tamunya. Hingga kesudahannya si ibu menawariku kopi.

“Oh iya, Nak. Keasyikan ngobrol jadi tak sempat nawari minum. Sebentar saya siapkan dulu ya…” “Ah, Ibu. Nggak usah repot-repot…”

“Ah, nggak kok. Masa repot?” kata si ibu seraya tersenyum ramah. Setelah itu, dia segera beranjak ke dapur.

Sambil menunggu, kuambil koran terbitan hari ini yang terbaring di meja tamu kemudian kubaca-baca. Sedang seru kubaca koran itu, mendadak si ibu memanggil dari dapur.

“Nak… Nak, dapat saya mohon tolong?”

“Oh, terdapat apa, Bu?”

Spontan aku segera beranjak dari sofa tersebut dan langsung menghampirinya. Ternyata kompor gas milik si ibu agak macet dan dia memintaku membetulkannya. Pas sedang membetulkannya, tak sengaja aku menyaksikan ke arah gundukan payudara si ibu.

Saat tersebut si ibu sedang menunduk memperhatikanku yang sedang sibuk mengutak-atik kompor gasnya yang macet. Apalagi si ibu melulu mengenakan daster yang belahan dadanya agak rendah. Aku langsung terpana melihatnya.

Di samping besar, payudaranya pun tampak ranum dan kenyal. Tak kusangka wanita ini masih mempunyai payudara seindah tersebut di usianya yang tak muda lagi. Pemandangan estetis itu menciptakan Kontolku mulai tegak membesar dari balik celana jeans yang kukenakan tanpa kusadari. Aku begitu terangsang menyaksikan keindahan payudara si ibu.

Si ibu yang semula perhatiannya ke pekerjaanku, tak urung kaget pun melihat evolusi ukuran Kontolku. Tapi anehnya, dia tak pun merubah posisinya. Sepertinya dia sih tahu aku terangsang dengan kemolekan payudaranya namun dia terlihat cuek saja, pura-pura tak tahu.

Akhirnya setelah berusaha sekeras mungkin mengendalikan malu sekaligus mengendalikan Kontolku agar tak semakin membesar ukurannya, selesai pun masalah kompor itu.

“Wah, Nak Surya hebat!” pujinya di sampingku.

“Ah, nggak masalah… hanya masalah kecil kok Bu” sahutku. 

“Kalau gitu ibu dapat minta bantu lagi?” katanya seraya menatapku badung dan tersenyum genit.

Walau aku sudah mengasumsikan apa yang bakal dia mohon itu, tak urung hatiku berdebar-debar pun menanti pertanyaannya. Apalagi kulihat dia semakin mendekatkan dirinya ke tubuhku. “A.. aa… pa Bu?” lidahku seketika kelu, menyadari alangkah dekat wajahnya denganku ketika ini. Sambil mendesah, si ibu berbicara parau, “Ibu mau kamu cium ibu…”

Belum sempat menyahut, dia langsung berjinjit, mendekap leherku lalu mengcium bibirku. Sejenak aku terkesiap, tetapi tak lama lantas kami telah asyik berciuman di dapur itu. Hilang telah akal sehatku sesudah bibirku bersentuhan dengan bibirnya yang tipis dan estetis itu.

Sambil asyik berciuman, diraihnya tangan kananku guna meremasi payudaranya di sebelah kanan, sementara diarahkannya tangan kiriku ke pantatnya. Tangankupun langsung bergerak terampil. Keduanya langsung bergerak badung menjalari payudara dan pantatnya yang ranum dan montok itu.

Si ibu terlihat melenguh-lenguh menikmati nakalnya tanganku meremasi payudara dan jari-jariku menyusuri belahan pantatnya. Di beda pihak, tangan si ibu aktif meremasi Kontolku dari luar celanaku, menciptakan juniorku tersebut semakin meradang saja ukurannya.

Satu tangannya dia julurkan ke dadaku guna meremasi puting susuku yang tercetak jelas dari balik kemeja kaus ketat yang kukenakan ini. Ketika nafsu kami semakin menggelora, dituntunnya aku ke ruang keluarganya. Di sana dengan serempak, kami saling melucuti pakaian masing-masing, sampai-sampai tak lama kamipun telah bugil.

Kupandangi dengan sepenuh nafsu tubuhnya yang bugil itu. Luar biasa! Usia boleh kepala 4, namun bodinya tak kalah dengan bodi semua perempuan yang lebih muda. Tanda-tanda ketuaan memang tak dapat ditutupi, namun secara garis besar, dia masih paling menggiurkan untuk para pria mana saja yang menatapnya.

Apalagi bila sudah bugil begini. Bahunya lebar, payudaranya besar, ranum dan mengkal. Tak terlihat tanda-tanda melorot laksana payudara semua wanita seusianya. Perutnya rata, hampir tak terdapat lemaknya. Pinggangnya bundar, pinggulnya montok. Kaki dan betisnya terlihat mulus dan kencang. Mungkin si ibu suka olahraga pun nih, makanya bodinya begitu terawat dan indah.

Di beda pihak, si ibu terlihat tak kalah kagumnya melihatku telanjang. Maklumlah, kegemaran olahragaku yang telah kutekuni semenjak SD, menciptakan fisikku menjadi paling bugar. Otot-otot kekar nan liat terlihat bersembulan di sekujur tubuhku. Membuat tidak sedikit wanita tidak jarang kelimpungan bila melihatku telanjang.

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

“Tubuh Nak Surya canggih banget deh… Ibu suka sama pria macho kayak Nak Surya ini…” kata si ibu sambil menatapku sarat nafsu. Dia mendekatiku kemudian memelukku lagi. Kedua tangannya bergerak liar, meraba-raba bukit dada dan perut simetrisku, kemudian bergerak turun ke arah Kontolku. Sesaat kemudian, kami pulang asyik berciuman binal dan saling meremas apa yang dapat kami remas.

Hanya sebentar kami mengerjakan itu. Setelah itu, kami berdua membaringkan diri di atas karpet tebal di ruangan itu. Kami seakan tahu apa yang mesti dilaksanakan selanjutnya.

Kami menyusun posisi 69 dan tak lama kami telah asyik saling menjilati kemaluan lawan mainnya. Si ibu tampak energik mengulum kemaluanku seraya asyik mengocoknya. Sesekali dia ikut menjilat dan meremasi kantung spermaku. Agen Domino99

Rasanya paling dahsyat kulumannya. Bahkan kuluman istriku tidak sedahsyat kulumannya. Tampaknya si ibu ini benar-benar telah lama tidak disentuh lelaki, sampai kulumannya terlihat begitu ganas.

Di bagian memeknya, lidah dan jariku tak kalah aktifnya dengan tangan si ibu. Lidahku bergerak naik-turun seraya menjilati bibir kemaluannya, labia mayoranya dan seluruh yang terdapat di sekitarnya. Tangan kiriku asyik meremasi bokongnya, sementara jari-jari tangan kananku asyik menusuki lubang memeknya.

Kami terus saling memicu sambil mendesis-desis sarat kenikmatan. Kami saling merangsang satu sama lain dengan rakusnya. Sampai kesudahannya kami sendiripun merasa tidak tahan. Tanpa terdapat aba-aba sebelumnya, serentak kami berubah posisi.

Si ibu ambil posisi di bawah, sementara aku bergerak menindih di atas tubuh moleknya. Sambil tersenyum mesum, dia buka selangkangannya lebar-lebar. Memamerkan liang surganya yang sangat estetis nan menggiurkan itu. Membuat jakunku naik-turun berulang kali. Tak sabar segera kutuntun Kontolku ke lubang memeknya.

Kugesek-gesekkan sejenak kepala Kontolku di bibir memeknya, sebelum kesudahannya kudorong pelan.

“jleeeebb… jjjleeebbb… bbeeelessshhh…” sedikit demi sedikit Kontolku tertelan liang surganya, memunculkan sensasi nikmat yang susah dicerminkan rasanya. Si ibu sendiri terlihat meringis-ringis nikmat menikmati sodokan kemaluanku yang hangat dan keras ini menginjak liang surganya.

lubang Memek si ibu kurasakan masih sempit dan legit. Tidak kalah dengan memek semua gadis. Tampaknya si ibu paling pintar dalam menjaga kemaluannya itu. Membuat batang Kontolku yang ukurannya king size tersebut tampak agak kendala menembusnya.

Namun dengan rangsangan terus menerus dariku di titik-titik erotisnya, kesudahannya memek si ibu menyerah juga. Lorong yang hangat tersebut terasa semakin basah seiring meluapnya cairan pelumasnya, dampak rangsangan lidah dan tanganku di payudaranya.

Kontolku terus melaju sampai sampai di unsur terdalam liang surganya. Lalu mulai kupompa dia. Aku bergerak dalam posisi push-up di atasnya. Sementara pantatku bergerak maju-mundur mengebor memeknya. Semakin lama gerak pantatku semakin kupercepat. Membuat jeritan erotis si ibu semakin keras terdengar. Membuatku semakin energik dalam menjajah lubang kemaluannya.

Keringat mulai mengalir deras mengairi tubuh bugil kami. Si ibu terlihat menjerit-jerit keasyikan dipompa senjataku. Sepasang tangannya meremasi rambutku. Tak jarang tangan-tangan tersebut aktif mencakari punggungku yang liat ini, menciptakan sedikit pedih di kulitnya sebab kukunya yang agak panjang itu.

Aku sendiri enggan kalah. Sambil terus menyodokan Kontolku dalam-dalam, aku asyik mencumbui bibirnya yang seksi. Aku pun gigit-gigit pelan lehernya yang mulus kulitnya itu. Sesekali aku menyusui sepasang payudaranya yang menggiurkan tersebut secara bergantian.

Pantat dan memeknya si ibu terlihat menggoda dahsyat menyambut sodokan Kontolku, membuatku nyaris tak waras karena begitu nikmat pengaruhnya di batang Kontolku.

Sekitar 15 menit lantas si ibu keluar. Dia semakin erat mendekap tubuh atletisku yang basah kuyup oleh keringat kami berdua. Kubiarkan dia beristirahat sejenak sesudah orgasmenya itu. Kemudian pulang kuserang dia.

Kucoba bangkitkan gairahnya lagi dengan meremasi masing-masing jengkal titik erotisnya. Tak lama kami telah asyik berciuman dengan liarnya seraya saling meremas dan meraba. Tak perlu lama untuk membangunkan gairahnya. Ciuman kami yang liar sukses membuatnya panas kembali. Ketika aku berkeinginan menggaulinya lagi dengan posisi serupa, dia menggeleng.

Dia berdiri kemudian memintaku untuk bercinta lagi di posisi lain. Aku tersenyum mendengar permintaannya itu. Lalu segera kuangkat dia ke atas sofa di ruang keluarganya. Di sana kami masih sempat bergelut sebentar sebelum dia bergerak lagi.

Dia naik ke atas pangkuanku membelakangiku. Dipegangnya batang Kontolku yang masih perkasa ini ke arah memeknya yang telah mulai basah kembali, lalu… “blesshhhh….” masuk sudah semua batang Kontolku ditelan memeknya.

Pada posisi yang kedua ini, rasa nikmat yang kami rasakan terasa luar biasa. Kemaluanku yang king size ini begitu merasakan pijatan otot-otot memeknya si ibu. Di beda pihak si ibu tak henti-hentinya mendesis kenikmatan.

Kepalanya terlihat bergoyang-goyang binal merasakan pompaan Kontolku. Kepala kemaluanku yang besar ini rupanya sukses sampai di mulut rahimnya, dan memberikan kesenangan tak terhingga baginya.

Turun-naik, keluar-masuk, memompa dan dipompa, menggoyang dan digoyang. Semakin lama semakin binal dan cepat. Sambil memompa, tak henti-hentinya kuremasi payudaranya yang montok tersebut dari belakang. Seperti tadi, selama 15 menit kupompa memeknya, dia terbit lagi guna yang kedua kalinya.

Sebelum aku keluar, kami sempat bercinta dalam 2 posisi lagi. Kami melakukannya dalam gaya kaki di angkat sampai kepala dan gaya anjing di sofa itu. Aku sukses membuatnya keluar sebanyak 5 kali. Dalam masing-masing gaya persetubuhan yang kami lakukan.

10 menit kemudian, sesudah lebih dari sejam kami bercinta, jebol pun pertahananku. Kutarik Kontolku terbit dari jepitan memeknya semenit sebelum aku hingga di puncak. Lalu kusemprotkan spermaku berkali-kali ke wajah dan payudara si ibu.

Spermaku yang kental dan tidak sedikit itu mengairi wajah, leher, payudara dan rambutnya. Dikocoknya batangku, seakan-akan dia tak puas dengan semua sperma yang kutumpahkan tadi. Setelahnya, dia raih sperma-sperma tersebut untuk ditelannya sampai habis. Sisanya dia balurkan ke dada dan kedua puting susuku, guna dia jilati laksana seorang anak menjilati sisa-sisa es krimnya. Membuatku meringis-ringis kegelian.

Puas bercinta, kami sama terkapar di atas sofa. Kami berkelakar sambil sesekali berciuman dan saling meremas. Sesudahnya aku mandi di rumahnya untuk mencuci tubuhku dari sisa-sisa pergumulan dahsyat tadi, supaya tidak ketahuan istriku. Selesai mandi, si ibu membuatkanku teh manis dingin dengan cemilan ringan. Kamipun berbincang-bincang sejenak seperti tidak terjadi apa-apa dari salah satu kami.

Begitu kudapannya berakhir dan aku berkeinginan pamit, si ibu buru-buru mencekal lenganku. Sambil menatapku nakal, dia berpesan agar aku lebih sering-sering mampir ke rumahnya. Aku melulu tersenyum saja mendengar permintaannya itu. Dia lalu menghirup bibirku dengan sepenuh perasaan. Dia pun sempat meremas kemaluanku dari balik celana, sebelum dia melepasku di teras rumahnya.

Dalam perjalanan ke rumah, aku berkali-kali menghembuskan nafas panjang. Aku tak pernah menyangka kesudahannya aku berselingkuh juga. Dengan perempuan yang tak kusangka-sangka pula. Tetangga sekaligus ibu kawan baikku sekitar ini.

Sebelumnya tak pernah sekalipun aku mengkhianati istriku sekitar 15 tahun pernikahan kami. Banyak perempuan di luar sana yang begitu menarik, tetapi tak sedetikpun aku tertarik guna berselingkuh dengan mereka. Apalagi istriku pun termasuk perempuan yang pandai memuaskanku di atas ranjang.

Kali ini semuanya terasa berbeda. Walaupun aku paling menyesal sudah mengkhianati istriku, aku tak dapat membohongi diriku sendiri bila perselingkuhan tersebut ternyata nikmat juga. Sangat nikmat malah. Ibarat bila selama ini kita melulu makan ‘opor’ di lokasi tinggal tangga kita, selingkuh berarti kita santap ‘opor’ di luar sana, namun dengan variasi, rasa dan sensasi yang berbeda. 

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

Begitu aku hingga di depan pagar rumahku sendiri, sesungging senyum tiba-tiba hadir di sudut bibirku. Aku merasa yakin, bahwa perselingkuhan ini bukanlah yang kesatu dan terakhir kalinya terjadi dalam hidupku… SahabatQQ

Posting Komentar

0 Komentar