Bagi para cewek, tentu mereka menuju ke tempat tenda kami, sebab tenda kami masih bagus. Lalu kami sebagai para cowok mendukung untuk tidur masal. Cukup memadai tetapi masih cukuplah tidur berhimpit-himpitan.
Setelah mengatur, maka unduh ketujuh orang dengan posisi tidur normal, dengan catatan tidak boleh ada yang berpindah posisi saat tidur atau lasak. Ada cewek bernama Anjani, ia memilih tidur di dekatku.SahabatQQ
Anjani membisikkan sesuatu kepadaku… !!!
"Kamu jangan macem-macem ya ..."
Setelah lampu padam, yg ada hanya kegelapan. Teman-teman yang lain sudah mencoba sudah tertidur. Sementara Anjani memiringkan badannya menghadapku, saat membuka menindih pahaku.
Keluarlah nafas ringannya di pundakku. Mataku jadi melotot di dalam kegelapan itu, lalu timbul niat isengku. Maka pelan-pelan aku telakkan tanganku di bagian payudaranya yang dianggap-olah tidak terjadi apa-apa.
Petama aku melepaskan sekali, lalu aku hentikan…!
Kedua aku melepaskan lagi, lalu aku hentikan…!
Yang tiga tangan Anjani menarik tangannku dan meletakkanya sendiri di bagian payudaranya. Di mana ada yang gulita aku memang bimbang, apakah ini betul tangan Anjani atau tangan kawanku yang sengaja menjahiliku meminta aku nanti kena tampar oleh nya.
Penisku yang sejak tadi kedinginan mulai bangun. Sebelum benar-benar besar, kubetulkan posisi kontolku agar bisa mengembang dengan sempurna tanpa bulu yang tertarik oleh tegangnya.
Gerakanku agak membuatnya Anjani semakin mendekapkan tanganku ke dalam pelukannya, entah refleks atau apa itu. Sebelah meminjam sengaja menindih batang pembunuhanku.
Setelah itu tidak ada respons apa pun dari Anjani dan aku, kami berdua saling menunggu respons selanjutnya. Lagi pula aku yang memulai duluan dengan mencoba gerakan tanganku lagi ke bagian tokednya Anjani.
Aku berhasil memegang apa saja yang ada di atas, lalu Anjani yang menindih penisku dia gesek-gesekkan sehingga batang penisku semakin mengembang di buatnya.
Aduh .... Enak sekali. Burungku di gesek-gesek seperti ini ”ucapku dalam hati.
Nah, di sinilah aku yang baru tahu karena Anjani belum benar-benar tertidur dan semua gerakannya masih dilakukan dalam keadaan sadar.
Setiba di daerah menempatkan itu, tanganku dijepit oleh kedua dipindahkan, sebagai kode itu dia ingin di permainkan malam itu. Tapi aku agak kesulitan memainkan putingnya, sebab masih kehalangan baju dan BH.
Aku remas-remas kekenyalan payudaranya, kupencet-pencet putingnya, berusaha keras membuat nafas Anjani semakin memburu. Akhirnya untuk lebih memberikan ruang gerakku, dia mengambil posisi terlentang.Agen Domino99
Namun masih dalam selimut tebalnya. Sekali-kali ada muncul kilat, dan kulihat wajah Anjani yang polos kelihatan lagi merem melek menikmati permainan itu.
Sementara teman-teman lain masih tertidur. Aku tindih dia, lalu kuarahkan pemilu ke lubang vaginanya sambil di betulkannya posisi ke lubang tersebut.
"Berkatilah ..." batang penisku menerobos masuk dalam vaginanya yang sangat disembunyikan itu.
Terima kasih beberapa kali untukku di dalam vaginanya yg masih terbatas, terasa dinding vaginanya berlendir berkat rangsanganku tadi di tokednya. Karena aku merasa khawatir, teman-temanku bangun, maka aku memercepat gerakanku untuk mencapai klimaks.
Sampai akhirnya perasaan penisku yang sulit dirasakan, tubuhku menegang dan setengah ngilu di ujung penis ini yang akan menjalarkan udara dengan beberapa semprotan.
Sepersekian detik dikeluarkan dari spermaku. Maka aku cabut penis itu dari lubang rahimnya dan menyemprotkannya di bagian perut Anjani.
Croot… Crooot .. Crooot .. !!!
Ada beberapa kali semprotan sebelum habis semua. Sisanya aku gesek-gesekkan di bibir vaginanya Anjani.
Tapi, aku mendengar suara batuk di tengah-tengah kegelapan. Aku agak terkejut dan segera berpura-pura tidur di sebelah Anjani dengan Santai. Setelah temanku tertidur lagi, aku mendengar bisikan Anjani.
Kamu jangan bilang siapa-siapa ya… takutnya orang lain jadi pada tau! ucapnya singkat, Lalu Ia pegang kontolku yang udah mulai loyo dan cium pipiku sebagai ciuman sampai malam.
Paginya sesuai dengan rencana kami siap-siap untuk pulang, Anjani memilih untuk melawan. Seperti tidak ada apa-apa tadi malam. Aku juga demikian.
Sejak kejadian itu, aku dan Anjani menjalin hubungan yang sangat erat. Kadang-kadang kami melakukan hubungan intim lagi di hotel yang dekat wilayah tempat tinggal kami. Namun demikian kami belum menyatakan sebagai pacaran.
Tentang kegemaran Anjani dibidang seks. Ia sangat agresif, terkadang bahkan aku sudah mencapai orgasme, maka ia dengan sangat agresif melakukan segala sesuatu untuk membuat barangku berdiri lagi.
Dalam melakukan hubungan intim, kami udah sangat bervariasi, mulai Blowjob sebagai pemanasan, Dogystyle, Gaya 69 dan lain-lain. Pokoknya semuanya pernah dicoba. Segala lubang pun sudah kumasuki.
Agak juga sulit untuk berhubungan intim jika dia sedang marah.
0 Komentar