sembilan, kulitnya putih halus dan bodynya padat berisi terlebih lagi dia menikah pada usia dua puluh tujuh tapi sekarang janda karna suaminya
meninggal waktu usia perkawinan mereka baru tiga bulan karna kecelakaan lalu lintas. Hukuman Yang Diberikan Oleh
Karena Aku Sering Mengintip BH nya Yang aku senang dari Bu Asmi adalah jika mengajar ia sering tak sadar kalau bagian atas bajunya agak terbuka sehingga tali
BH pada bagian pundaknya sering terlihat oleh aku yang jika pelajarannya selalu mengambil duduk di depan dekat meja guru. BH yang dia gunakan
selalu warna hitam dan itu selalu menjadi tontonan gratisku setiap pelajarannya. Pagi itu sekitar jam delapan lewat kami sudah dipulangkan karna
akan ada rapat guru. Aku agak kesal karna pelajaran kedua matematika artinya aku gak bisa ngeliat pemandangan indah hari ini, dan untuk SahabatQQ
menghilangkan suntuk aku pun pergi main ketempat kawanku. Aku masih tak tahu aku akan dapat rejeki nomplok
Sekitar jam sembilan lewat aku pergi pulang, dan pada saat lewat sekolah aku melihat Bu Asmi sedang menunggu angkot, aku pun mengajaknya
” mari saya antar Bu ” ajakku tanpa berharap dia mau ” tapi rumah ibu agak jauh ko ” ia mencoba menolak ” gak pa-pa kok bu, gak enak sama guru
PPKN ” candaku setelah berpikir sebentar akhirnya ia mau ” iya deh tapi ibu pegangan ya soalnya ibu pernah jatuh dari motor “ ” silahkan Bu ”
setelah itu aku menjalankan motorku dengan kecepatan sedang. Tangan Bu Asmi yang berpegangan pada pahaku menyebabkan reaksi pada penisku,
apalagi jika mengerem pada lampu merah aku merasa ada sesuatu yang empuk menekan dari belakang. Sampai dirumahnya yang agak berjauhan
dengan rumah-rumah yang lain aku disuruh masuk dulu. Dan ketika sudah duduk di sofa empuk Bu Asmi bicara “ibu ganti baju dulu ya ko “
setelah itu ia masuk kamar dan menutup pintu mungkin karna kurang rapat sehingga pintu itu terbuka lagi sedikit. Entah setan mana yang masuk
kekepala ku sehingga aku memberanikan diri untuk mengintip ke dalam. Di dalam sana aku bisa melihat bagaimana Bu Asmi sedang membuka satu
persatu kancing bajunya dan setelah kancing terakhir ia tidak langsung menanggalkan bajunya
tapi itu sudah cukup membuat napasku membuat nafasku memburu karna aku bisa melihat kalau sepasang dadanya yang besar seperti hendak
melompat keluar. Karna terlalu asyik pintu itupun terbuka lebar. Aku kaget dan hanya bisa mematung karna ketakutan. Bahkan penisku langsung
mengkerut. Melihat aku, Bu Asmi tidak terlihat kaget dan tetap membiarkan bajunya terbuka. Setelah itu ia mendekati aku
” kamu sering ngeliat BH ibu kan ” tanyanya didekat telingaku ” i..iya Bu ” jawabku ketakutan. ” kalau gitu ibu kasih kamu hukuman ” lalu ia
menarikku dan didudukkan ditepi tempat tidur. ” sekarang kamu baring tutup mata dan jangan gerak kalo teriak boleh aja ” katanya dengan suara
nafas yang agak memburu. Aku pun menurut karna merasa bersalah. Lalu ia membuka retsleting celana sekolahku menurunkan CD dan mengelus-
elus penisku dengan lembut, setelah penisku tegak lagi dia berjongkok dan menjilatinya. “auh.. uh.. uuh ..” rintihku menahan kenikmatan semantara
Bu Asmi sibuk dengan aktivitasnya “ah .. mmhh.. Bu stop bu” rintihku karna aku merasa seperti mau meledak
Dia tak menjawab, malah semakin hebat menyedot penisku. Tubuhku semakin mengejang dan tanpa bisa kubendung lagi, muncratlah cairan putih
itu dan aku langsung terduduk sambil berpegangan pada tepi ranjang. Rasanya seperti sedang melayang, ia telan habis spermaku sementara aku
masih terduduk kaku, malu takut dan senang bercampur jadi satu. Bu Asmi lalu berdiri dan tersenyum “gimana..lebih enak dari pada cuman liat
khan..?” sambil kedua tangannya menjambak rambutku “iya Bu enak sekali” jawabku mulai berani sambil ikut berdiri.
Setelah wajah kami berhadapan ia menciumku dengan lembut, lalu membimbingku duduk ditempat tidur. Kami berpelukan dan Asmi kembali
menciumku, lalu melumat bibirku sementara tangannya menanggalkan seluruh pakaian ku, dengan tangkas aku mengimbangi gerakan tangan itu
sehingga akhirnya kami sama sama tanpa pakaian. Bedanya aku telanjang bulat sementara Asmi masih memakai BH hitamnya karna memang
sengaja tak ku lepas Asmi melepaskan ciuman dibibirku lalu mengarahkan kepala ku kebawah yaitu payudaranya, aku segera
melepas BH nya dan mulai meremas-remas dadanya, sekali-sekali aku puntir putingnya sehingga ia melenguh panjang. Puas meraba aku lalu
menyapu seluruh dadanya dengan lidahku dan menyedot ujung putingnya sambil digigit-gigit sedikit. Hasilnya hebat sekali Asmi bergoyang sambil
meracau dengan kata-kata yang tak jelas. Setelah itu Asmi berdiri sehingga aku berhadapan dengan vaginanya, wangi yang baru pernah kucium itu
membuatku bertambah panas sehingga kujilati semua permukaan vaginanya yang sudah banjir itu. Setelah itu Asmi merebahkan diri di ranjang Agen Domino99
gigit bagian daging yang merah jambu. Sehingga tubuh Asmi semakin mengejang hebat “sshh.. aahh.. terus ko” pintanya diikuti desah nafasnya
Sekitar lima menit ku sapu vaginaya aku melepaskan dekapan pada kepalaku dan kembali mengulum bibirnya. Ia lalu meraih penisku
“masukkan ya ko udah gak tahan” katanya dengan terengah dan membimbing penisku menerobos goa miliknya yang tek pernah lagi merasakan penis semenjak suaminya meninggal.
Aku merasakan kenikmatan yang kebih hebat dibandingkan saat dimasukkan kemulutnya.
“slep..slep..slep” kuputar-putar didalam sambil mengikuti goyangan pantat Asmi.
Sambil kupompa bibir kami terus berperang dan tanganku meraba dan meremas payudaranya dan sekali kali memuntir putingnya.
“uh..ah..mm..ssh..terus ko..mmh” desahnya sambil meremas pantatku.
Penisku terasa semakin menegang dan vaginanya semakin hebat berdenyut memijit penisku, tak terasa sudah sepuluh menit kami “bergoyang”.
“ooh ..mmh.. ah udah gak kuat.. biarin aja di situ ko mmh ..” rintih Asmi terpejam.
Akupun semakin memperdalam tusukanku dan mempercepat tempo karna juga merasakan sesuatu yang akan keluar.
“sshh..aarrgghh” jeritnya sambil mencengkram punggungku
“aahh..aahh” desahku pada saat yang bersamaan sambil mulutku menyedot kedua puting susunya kuat-kuat secara bergantian.
Air maniku muncrat bertepatan dengan air hangat yang terasa memandikan penisku didalam vaginanya.
Kami menikmati puncak orgasme sampai betul-betul habis, baru aku mencabut penisku setelah sangat lelah dan bebaring di sebelahnya sambil meremas dadanya pelan-pelan.
Kemudian dia menindihku dari atas dan bertanya “gimana hukuman dari aku ko ..?”
“enak Bu hukuman terenak didunia makasih ya”
“ibu yang terima kasih udah lama ibu bendung hasrat, hari ini dan seterusnya ibu akan tumpahkan kekamu semuanya” sambil mencium ku.
Setelah istirahat beberapa waktu kami kembali melanjutkan aktivitas itu tentu saja dengan tehnik dan gaya yang berbeda-beda.
Tak terhitung berapa kali aku melakukannya sewaktu SMA yang jelas jika aku pulang kesana pasti kami melakukan lagi dan lagi
0 Komentar