SAHABATQQ menyediakan DEPOSIT via PULSA TELKOMSEL dan DANA/OVO/GO-PAY MINIMAL 10.000 || AKSES LINK RESMI HANYA Di http://202.95.10.199/ || TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Cerita Seks Calon Pengantin Dengan Ayah Mertua

Artikelseks6969 - Rina mematut diri di depan cermin. Ini adalah hari yang paling di nantikannya, hari pernikahannya. Ada banyak alasan kenapa akhirnya dia bersedia

Cerita Seks Calon Pengantin Dengan Ayah Mertua

menikah dengan Hans. Dan sex adalah salah satunya, meskipun Hans hanya mempunyai sebuah penis yang kecil saja. Namun sex dengan lelaki lain

menjadi jauh lebih menyenangkan meskipun sejak Hans telah menyematkan sebuah cincin berlian di jarinya. Dia merasa bersalah dan

membutuhkannya dalam waktu yang bersamaan, setiap kali dia merasakan cincin tersebut di jarinya saat lelaki lain sedang meyetubuhi vaginanya

yang dijanjikannya hanya untuk Hans. Dia ingat saat malam dimana Hans melamarnya. Dia tersenyum, mengangguk dan berkata “ya”, menciumnya

dan menikmati bagaimana nyamannya rasa memakai cincin berlian tersebut. Dan setelah makan malam bersama Hans itu, dia langsung

menghubungi Alan, begitu mobil Hans hilang dari pandangan, mengundangnya datang ke rumah kontrakannya. Rina menunggu Alan dengan tanpa

mengenakan selembar pakaianpun untuk menutupi tubuhnya yang berbaring menunggu di atas tempat tidurnya, cincin berlian yang baru saja

diberikan oleh Hans adalah satu-satunya benda yang melekat di tubuh telanjangnya.”

Ada desiran aneh terasa saat matanya menangkap kilauan cincin berlian itu waktu tangannya menggenggam penis besar Alan. Tubuhnya tergetar

oleh gairah liar saat tangannya meremas kedua payudaranya dengan sperma Alan yang melumuri cincin itu. Dan orgasme yang diraihnya malam itu, SahabatQQ

yang tentu saja bersama lelaki lain selain tunangannya, sangat hebat – tangan yang tak dilingkari cincin menggosok kelentitnya dengan cepat

sedangkan dia menjilati sperma Alan yang berada di cincin berliannya. Dia menjadi ketagihan dengan hal ini dan berencana akan melakukannya lagi

nanti pada waktu upacara perkawinannya nanti.” Saat ini, dia memandangi pantulan dirinya di dalam cermin mengenakan

gaun pengantinnya. Dia terlihat menawan, dan dia sadar akan hal itu. Rina tersenyum. Dia membayangkan nanti pada upacara pernikahannya,

teman-teman Hans akan banyak yang hadir dan akan banyak lelaki lain yang akan dipilihnya salah satunya untuk memenuhu fantasi liarnya.

Vaginanya berdenyut, dan dia membayangkan apa yang akan dilakukannya untuk membuat hari ini lebih komplit dan sempurna, saat lonceng

berbunyi nanti.” Saat dia membuka pintu, ayah Hans, Darma, sedang berdiri di sana, bersiap untuk menjemputnya dan mengantarnya. Rina menarik

nafas dalam-dalam. Dia tahu lelaki di hadapannya ini sangat merangsangnya – beberapa bulan belakangan ini dia telah berusaha untuk

menggodanya, dan dia pernah mendengar lelaki ini melakukan masturbasi di kamar mandi saat dia datang berkunjung ke rumah Hans, menyebut

namanya.” Rina belum pasti apakah mudah nantinya untuk menggoda Darma agar akhirnya mau bersetubuh dengannya, tapi sekarang dia akan

mencari tahu tentang hal tersebut. Dia tersenyum lebar saat menangkap mata Darma yang manatap tubuhnya yang dibalut gaun pengantin ketat

untuk beberapa saat. “Ayah” tegurnya, dan memberinya sebuah ciuman kecil di pipinya. Parfumnya yang menggoda menyelimuti penciuman Darma.

“Ayah datang terlalu cepat, aku belum siap. Tapi ayah dapat membantuku.” Digenggamnya tangan Darma dan menariknya masuk ke dalam rumah

kontrakannya, tempat yang akan segera ditinggalkannya nanti setelah menikah dengan Hans.” Darma mengikutinya dengan dada yang berdebar

kencang. Ini adalah saat yang diimpikannya. Dia heran bagaimana anaknya yang pemalu dan bisa dikatakan kurang pergaulan itu dapat menikahi

seorang wanita cantik dan menggoda seperti ini, tapi dia senang karena nantinya dia akan mempunyai lebih banyak waktu lagi untuk berdekatan

dengan wanita ini. “Apa yang bisa ku bantu?” Rina berhenti di ruang tengahnya yang nyaman lalu duduk di sebuah meja.

“Aku belum memasang kaitan stockingku… dan sekarang, dengan pakaian ini… aku kesulitan untuk memasangnya.” Suaranya terdengar manis, tapi

matanya berkilat liar menggoda. Diangkatnya tepian gaun pengantinnya, kakinya yang dibungkus dengan stocking putih dan sepatu bertumit tinggi

langsung terpampang. “Bisakah ayah membantuku memasangnya?” Darma ragu-ragu untuk beberapa waktu. Jantungnya berdetak semakin cepat.

Apakah ini sebuah “undangan” untuk sesuatu yang lain lagi, ataukah hanya sebuah permintaan tolong yang biasa saja? Dia mengangguk.”

“Oh, tentu…” dia berlutut di hadapan calon istri anaknya dan bergerak meraih kaitan stockingnya. Jemarinya sedikit gemetar saat Rina dengan pelan

mengangkat kakinya . Darma berusaha untuk memasangkan kaitan stocking itu.Rina menggigit bibir bawahnya menggoda, dan lebih menaikkan

gaunnya, menampakkan paha panjangnya yang dibalut stocking putih. Dia dapat merasakan sebuah perasaan yang tak asing mulai bergejolak dalam



dadanya., sebuah tekanan nikmat yang membuat nafasnya semakin sesak, membuat nafasnya semakin memburu, dan membuatnya semakin

melebarkan kakinya. Dia dapat merasakan cairannya mulai membasahi. Kaitan itu akhirnya terpasang di sekitar lututnya. Darma menghentikan

gerakannya, tak yakin apakah dia sudah memasangkan dengan benar.” “Ayah, seharusnya lebih ke atas lagi…” tangan calon ayah mertuanya yang

berada sedikit dibawah vaginanya membuatnya menjadi berdenyut dengan liar.” Keragu-raguan itu hanya bertahan untuk beberapa saat saja. Tangan

Darma menarik kaitan itu semakin ke atas saat calon istri anaknya meneruskan mengangkat gaun pengantinnya semakin naik. Dia menelan ludah

membasahi tenggorokannya yang terasa kering saat akhirnya kaitan itu terpasang pada tempatnya di bagian paling atas stockingnya. Dia yakin dapat

mencium aroma dari vagina Rina sekarang, yang membuat jantungnya seakan hendak melompat keluar dari dadanya

Tangannya berhenti, kaitan stocking itu melingari bagian atas paha Rina… dan dia merasakan bagian gaun pengantin itu terjatuh saat Rina

melepaskan sebelah pegangannya untuk meraih bagian belakang kepalanya dan mengarahkan wajah ayah calon suaminya mendekat ke vaginanya,

dan Darma menemukan tak ada celana dalam yang terpasang di sana.“ Rina melenguh dan memejamkan matanya saat harapannya terkabul. Darma

tak memprotes atau menolaknya, lidahnya menjilat tepat pada bibir vaginanya,” dan Rina semakin basah dengan cairan gairahnya. Dengan sebelah

tangan yang masih menahan gaun pengantinnya ke atas, dan yang satunya lagi menekan wajah calon mertuanya ke vaginanya yang terbakar, dia

mulai menggoyangkannya perlahan. Ini serasa di surga, dan menyadari apa yang diperbuatnya tepat di hari pernikahannya membuat tubuhnya

semakin menggelinjang. Dia mengerang saat lidah Darma memasuki lubangnya, dan lidah itu mulai bergerak, menghisap bibir vaginanya, menjilati

kelentitnya, wajah Darma belepotan dengan cairan kewanitaan calon istri anaknya di ruang tengah rumah kontrakannya.” Semakin Rina

Cerita Seks Calon Pengantin Dengan Ayah Mertua


menggelinjang, semakin keras pula Darma menghisapnya. “Oh ya ayah… jilat vaginaku… buat aku orgasme sebelum aku mengucapkan janjiku pada

putramu… kumohon…” perasaan salah akan apa yang mereka perbuat membuat Rina dengan cepat meraih orgasmenya, dan hampir saja dia rubuh

menimpa Darma.” Ini bukan seperti orgasme yang biasa diraihnyaini seperti rangkaian ombak yang menggulung tubuhnya, merenggut setiap sel

kenikmatan dari dalam tubuhnya Cairan Rina terasa nikmat pada lidah Darma, dia menjilat dan menghisap vaginanya

seperti seorang lelaki yang kehausan. Penisnya terasa sakit dalam celananya, cairan pre cum nya membasahi bagian depan tuxedonya. Rina kembali

menggelinjang, lalu dengan pelan bergerak mundur, membiarkan gaun pengantinnya menutupi ayah Hans. Lalu dia membuka resleting di bagian

belakang gaunnya dan membiarkannya jatuh menuruni tubuhnya. Dia melangkah keluar dari tumpukan gaun pengantinnya yang tergeletak di atas

lantai, hanya mengenakan sepatu bertumit tingginya, bra, dan tentu saja stocking beserta kaitannya yang baru saja dipasangkan Darma pada

pahanya. Rina tersenyum padanya, vaginanya berkilat dengan cairannya.” “Aku akan ke kamar mandi untuk membetulkan make-up, kalau ayah

memerlukan sesuatu…” dia berkata dengan mengedipkan matanya. Darma menatapnya melenggang dan menghilang di balik pintu, begitu feminim

dan menggoda.” Hanya beberapa detik kemudian dia menyusulnya. Saat dia memasuki kamar mandi dan berdiri di depan sebuah cermin di atas

washtafel, dan sudah mengenakan sebuah celana dalam berwana putih. Darma tahu kalau ini adalah salah satu godaannya yang manis, dan dia telah

siap untuk bermain bersamanya. Rina melihatnya masuk, dan dengan sebuah gerakan yang cantik membuka lebar pahanya. Darma melangkah ke

belakangnya, mata mereka saling terkunci dalam masing-masing bayangannya dalam cermin. Tangan Darma bergerak ke bagian depan tubuhnya,

menggenggam payudaranya yang masih ditutupi bra. Rina tersenyum. “Tapi ayah, bukankah ini tak layak dilakukan oleh seorang ayah calon

pengantin pria?”” Darma memandangi bagaimana bibir Rina yang membuka saat bicara, mendengarkan hembusan hangat nafasnya, seiring dengan

tangannya yang meremasi payudaranya dalam balutan bra. “Tak se layak apa yang akan kulakukan padamu.”” Rina menggigit bibirnya dan Agen Domino99

mendorong pantatnya menekan penisnya yang mengeras. “Aku nggak sabar,” bisiknya Sejenak kemudian Rina

merasakan tangan calon ayah mertuanya berada di belakangnya saat dia melepaskan sabuk dan membiarkan celananya jatuh turun.Dengan mudah

tangan Darma menarik celana dalamnya ke samping. Rina menarik nafas dalam-dalam saat dia merasakan daging kepala penisnya menekan bibir

vaginanya yang masih basah.. Dia mengerang dan memegangi tepian washtafel saat dengan perlahan Darma mulai mendorongkan batang penis itu

memasukinya. Rina merasakan bibir vaginanya menjadi terdorong ke dalam, merasakan dinding bagian dalamnya melebar untuk menerimanya.”

“Apa ini terasa lebih baik dari penis putaku?” Darma tersenyum puas. Dia tahu se berapa ukuran penis putranya, dan dia yakin kalau putranya

mewarisinya dari garis ibunya Vagina calon istri putranya terasa sangat menakjubkan pada batang penisnya, dengan cepat dia sadar kalau dia layak

untuk menyetubuhi calon menantunya lebih sering dibandingkan putranya. Dan dia mendapatkan firasat kalau dia bisa melakukannya kapanpun

mereka memiliki kesempatan.” “Oh brengsek!!! Ya Ayah… ayo… beri aku yang terbaik untuk merayakan pernikahanku dengan putra kecilmu.” dia

lebih membungkuk ke bawah, dan merasakan tangan Darma pada pinggulnya.” Dia mencengkeramnya dengan erat dan mulai memompanya keluar

masuk. Mereka sadar akan terlambat menghadiri upacara pernikahan, tapi Darma memastikan vagina sang mempelai wanita benar-benar berdenyut

menghisap sehabis persetubuhan keras yang lama. Rina mengerang dan menjerit dan bergoyang pada batang penis itu, mengimbangi gerakannya.

Mereka saling memandangi bayangan mereka berdua di dalam cermin saat menyalurkan nafsu terlarang mereka.” Rina merasa teramat sangat nakal,

disetubuhi dengan layak dan keras oleh ayah calon suaminya tepat sebelum upacara pernikahannya. Darma merasakan vaginanya mengencang pada

batang penisnya, dan kali ini, dia merasa seluruh tubuh Rina mengejang sepanjang orgasmenya

Wanita ini adalah pemandangan terindah yang pernah disaksikannya, punggungnya melengkung ke belakang ke arahnya seperti sebuah busur panah yang

direntangkan, matanya melotot indah, mulutnya ternganga dalam lenguhan bisu. Darma bahkan dapat merasakan pancaran dari orgasmenya

menjalari batang penisnya saat dia tetap menyetubuhinya Dia telah membuatnya mendapatkan orgasme seperti ini selama tiga kali, hingga dia nyaris

rubuh di atas washtafel, menerima hentakannya, vaginanya hampir terasa kelelahan untuk orgasme lagi. Tapi Darma tahu bagaimana membawanya

ke sana.” “Kamu mengharapkan spermaku, iya kan, Rina? Kamu ingin agar aku mengisimu dan membuat vaginamu terlumuri spermaku yang sudah

mengering saat berjalan di altar pernikahanmu, benar kan wanita jalangku?” “Oh ya… yaaa!” sang pengantin wanita mulai kesulitan bernafas, dan

Darma dapat merasakannya menyempit. Darma melesakkan batang penisnya sedalam yang dia mampu, dengan setiap dorongan yang keras, dan

segera saja dia merasakan sensasi terbakar itu A?a,?aEs dan dia tahu dia tak mampu menahannya lebih lama lagi. Tepat saat penisnya melesak jauh

ke dalam vagina calon istri putranya, menyemburkan cairan sperma yang banyak ke dalam kandungannya, dia merasakan tubuh Rina menegang dan

orgasme untuk sekali lagi Dicabutnya batang penisnya keluar, menyaksikan lelehan sperma yang mengalir turun di pahanya menuju ke kaitan

stocking pernikahannya. Darma tersenyum. “Aku akan menunggu di mobil, Rina…””Perlahan Rina bangkit, masih menggelenyar karena sensasi itu,

wajahnya memerah, lututnya lemah, vaginanya berdenyut dan bocor.“Mmm, baiklah ayah.”Dia memutuskan untuk melakukan “tradisinya” dan

mengorek sperma ayah Hans dari pahanya dengan jari tangan kirinya yang dilingkari oleh cincin berlian pemberian Hans Saat Darma melihat



mempelai wanita putranya masuk ke dalam mobil, sudah rapi dan bersih, terlihat segar serta berbinar wajahnya dan siap untuk upacara pernikahan,

sedangkan bayangannya yang terpantul dari kaca mobil adalah saat Rina memandang tepat di matanya dan menjilat spermanya dari cincin berlian pemberian putranya

Posting Komentar

0 Komentar