baiknya dia mau menerima aku apa adanya, walaupun gajiku pas-pasan tapi dia tetap mencintaiku. Wajahku tidaklah ganteng atau macho akan tetapi
biasa-biasa saja dan aku bukan pemuda yang tinggi, tinggiku hanya 162 cm dengan berat sekitar 54 kg. Tapi walaupun demikian aku termasuk orang
yang beruntung karena beberapa kali aku memiliki selingkuhan yang cantik-cantik, jadi pengalamanku cukup banyak. Semua wanita yang menjadi
pacar gelapku senang bermain seks denganku karena aku dapat memuaskan mereka, karena aku bisa memberikan kepuasan kepada mereka
beberapa kali, bahkan sampai 8 kali orgasme ketika aku berpacaran dengan gadis bule. Pengalamanku kali ini terjadi ketika tahun 2015 saat aku pergi
ke Yogyakarta untuk urusan bisnis. Kebetulan aku bekerja di sebuah perusahaan ekspedisi penelitian dan ekowisata maka aku berangkat ke kota
Yogya dalam acara pameran ekowisata. Saat itu aku pergi sendirian dengan menggunakan kereta executive. Pertama kalinya aku pergi ke Yogya
sendirian jadi aku tidak begitu hapal kota Yogya tapi dengan modal nekat dan keberanian akupun memberanikan diri seolah-olah aku sering datang
ke kota tersebut. Tadinya aku akan pergi dengan istri bos ku yang kebetulan sering pergi ke Yogya. Karena masih ada urusan di Jakarta maka istri
bosku tidak jadi menemaniku. Istri bosku (Bernama Mbak Dara) wajahnya cukup menarik dengan kulit yang coklat dan hitam manis dan badannya
yang sintal walaupun usianya sudah menginjak 39 tahun tapi masih kelihatan sintal dan berisi, maklumlah sering aerobik dan olah raga.
Pada waktu aku di Yogya, Mbak Dara sering meneleponku hampir setiap hari bahkan sehari bisa lebih dari 2, pada mulanya aku sendiri tidak tahuSahabatQQ
mengapa dia sering telpon aku. Saat itu, aku tinggal di sebuah hotel yang lumayan bagus, bersih dan murah di dekat jalan Malioboro. Karena aku
sendirian di kota itu aku seringkali kesepian dan aku selalu ingat anak dan istriku. Akan tetapi itu semua hilang ketika Mbak Dara meneleponku dan
aku selalu menggodanya bahwa aku kesepian dan horny di kota ini karena aku sering dengar erangan kenikmatan dari sebelah kamarku, dia hanya
tertawa saja. Bahkan dia menggodaku untuk mencari wanita Yogya saja buat menemaniku. Beberapa hari kemudian aku mendapat kabar bahwa
bosku menyuruh Mbak Dara untuk menemaniku di Yogya, aku berfikir wah ini kesempatan yang baik buatku untuk menggodanya, memang
keberuntungan masih berpihak pada diriku. Akhirnya dia bilang bahwa dia akan menyusul dengan menggunakan kereta dan minta di bookingkan
satu kamar untuknya. Aku bilang pada hari itu mungkin kamar akan penuh. Dia sedikit kecewa lalu dia bilang,
“Terus gimana dong, aku gak mau tinggal di hotel yang jauh dari kamu.. Ngomong-ngomong Siswanto kamar kamu ada 2 bed apa satu?”
“Kamarku Cuma satu bed tapi di bawah ranjang ada satu bed lagi jadi mungkin aku bisa pake, emang Mbak mau sekamar denganku?” Aku
menggodanya. “Boleh kalo nggak ada kamar lagi” Aku setengah tidak percaya akan ucapannya.Aku berfikir inilah kesempatanya aku bisa mendekati
dia dan menggodanya.“Tapi Mbak aku suka tidur telanjang paling cuma pake celana dalam doang dan selimut, apa Mbak gak apa-apa?” Aku sedikit
meyakinkan dia akan kebiasaanku. “Nggak apa-apa siapa takut.. Masalahnya aku juga kadang-kadang begitu juga”
Aku semakin senang mendengarnya. Lalu aku menawarkan untuk tinggal sekamar denganku bila tidak ada kamar kosong dan dia setuju.
Ketika pada hari H nya, aku jemput dia di stasiun dan setelah bertemu aku ajak ke hotel tempat aku menginap, otak ngeresku mulai jalan dan aku
mulai berfikir bagaimana caranya agar dia mau sekamar denganku lalu dengan akal bulusku aku berbohong bahwa kamar hotel penuh semua. Lalu

aku langsung ajak Mbak Dara ke kamarku dan aku tidak menyangka ternyata dia mau sekamar denganku. Karena sebelumnya aku pikir dia hanya
bercanda. Ketika malam tiba, aku sengaja mengambil satu tempat tidur lagi, untuk menjaga agar dia tidak mempunyai fikiran yang jelek tentang
diriku, karena aku masih takut kalau Mbak Dara akan marah dan tersinggung bila aku seranjang dengannya karena biasanya itu akan dianggap tidak
sopan dan senonoh serta murahan dan perempuan akan marah sekali bila dianggap seperti itu. Sebelum tidur kami mengobrol tentang macam-
macam dan pada akhirnya bicara tentang seks. Sangking seriusnya bicara tentang seks, aku memberanikan diri memancing reaksinya.
“Mbak kalo ngomongin seks kayak gini, cewekku dulu seringkali udah basah duluan”. Lalu dia menjawab, “Ah itu sih biasa, aku aja suka basah”.
Tak lama kemudian suasana berubah karena dia merasa perutnya agak sakit karena kembung. Aku mulai kasihan lalu aku menawarkan diri,
“Biar aku refleksi dan pijit deh”. Lalu aku pijit kaki dan betisnya. Pada mulanya dia kesakitan dengan pijitanku tersebut. Otak kotorku mulai datang
dan aku coba untuk memijit pahanya dan dia meringis kesakitan. Lama aku memijit pahanya dan makin lama aku kendurkan pijitanku tetapi dia
masih mengerang bahkan ketika aku elus-elus dia masih mengerang. Dengan segenap keberanianku aku coba mengelus hingga ke pangkal pahanya
dan dia mengerang semakin menjadi, tentu saja penisku langsung berdiri apalagi ketika aku pijit dan elus bagian pahanya, dia membuka pahanya
lebar-lebar. Lalu aku singkapkan rok tidurnya dan aku elus di pangkal paha kemudian aku beranikan diri mengelus vaginanya, ternyata Mbak Dara
diam saja dan mengerang, tanpa pikir panjang aku masukkan jari-jemariku ke balik celana dalamnya dan memainkan klitoris dan lubang vaginanya
dengan jariku. Ternyata vaginanya sudah basah sekali, lalu aku tarik celana dalamnya dan aku mulai menciumi pahanya hingga sampailah pada
gundukan vaginanya yang sangat merangsang. Aku hisap dan jilat vaginanya yang harum, Mbak Dara semakin mengerang kenikmatan.
“Oh.. Oohh.. Mmhh.. Ohhmm.. Sayangg.. Ohmm” Jilatanku semakin liar dan semakin terasa kakinya mulai mengejang. Aku semakin mempercepat
tempo jilatan mautku dan dia mengerang semakin keras.“Oohh.. . Ohh.. Aauuaa.. Hhmm” Ternyata dia telah mencapai orgasme yang pertama.
Kemudian aku lepaskan celana dalamku karena kebetulan aku selalu tidur hanya memakai celana dalam dan saat itu aku hanya memakai kain
sarung. Dengan penis yang masih menegang aku beralih posisi di atasnya dan menciumi bibir dan kedua susunya dengan jemari tanganku
memainkah pentilnya. Karena tidak sabar lalu aku masukkan penisku yang sudah tegang. Sewaktu penisku masuk ke lubang kenikmatan tersebut
terdengar erangan keenakan Mbak Dara. Vagina Mbak Dara serasa sempit karena tulang panggulnya yang seakan-akan mempersempit lubang
kemaluannya. Akan tetapi aku merasakan kenikmatan yang luar biasa di penisku dengan lubangnya yang sempit itu.
Aku keluar masukkan penisku dan Mbak Dara membuka lebar-lebar kakinya sambil menopang satu kaki ke dinding kamar. Aku semakin merasakan
sensasi yang luar biasa ketika penisku keluar masuk, karena dinding lubang vagina dan tulang panggulnya yang menggesek-gesek batang kemaluanku
begitu terasa sekali. Mbak Dara masih terus mengerang ketika aku menekan penisku di vaginanya dalam-dalam. Walaupun penisku tidak besar sekali
tapi berukuran normal akan tetapi sensasi yang aku berikan ketika aku mengocok penisku di dalam vaginanya membuat Mbak Dara mengerang,
menjerit keenakan sambil matanya merem melek. Setelah hampir satu jam sejak pemanasan Mbak Dara kelihatan tegang kemudian di merapatkan
kedua kakinya dan aku mengangkangkan kakiku sehingga lubang vaginanya semakin sempit. Dengan gaya seperti itu aku masih tetap terus
mengocok vaginanya dan Mbak Dara semakin mengerang keras. Akhirnya dia bilang, “Ohh sayang aku mau keluaarr.. Ohh enakk”
Akhirnya Mbak Dara tidak bisa menahan gejolak yang ada dalam dirinya, maka jebol lah pertahanannya dengan jeritan yang membuatku semakin
bergairah. Aku masih mengocok penisku karena sampai saat itu aku masih bertahan dan aku ingin memberikan kenikmatan yang dasyat untuknya
sehingga dia tidak bisa lupa dan terus ketagihan. Aku semakin mempercepat kocokanku, semakin cepat aku mengocok jeritan keenakan Mbak Dara
semakin kencang dan tak tertahankan. Aku merasakan sensasi yang tiada taranya, sehingga aku merasakan ada sesuatu yang akan keluar dari batang
kemaluanku dan akupun mempercepat irama kocokanku. Badanku semakin menegang dan Mbak Dara semakin mengerang.
“Ohh.. Mbak aku mau keluar.. Mbak udah mau lagi nggak? Aku dah nggak tahan nih” “Ohh sayang aku juga mau keluar.. Ohh.. Oohh kita barengAgen Domino99
sayaangg.. Oohh aku keluaarr” “Aku juga Mbak.. Oohh Mbak eeaannakk?” Dan bobol lah pertahananku dan pertahanannya.. Crot.. .. Crot..
“Oohh.. Enaak..” Akhirnya kami orgasme bersama-sama. “Oh, kamu hebat sayang.. Sampai aku orgasme tiga kali, padahal aku jarang banget loh
orgasme walaupun sama suamiku. Malah aku keseringannya nggak bisa orgasme”. Dengan peluh yang mengucur banyak sekali aku tidak segera
mencabut penisku dari vaginanya, aku biarkan penisku merasakan sensasi vagina Mbak Dara yang begitu nikmat. Akhirnya kami pun tertidur dengan
tubuh masih telanjang. Malam itu kami lakukan lagi sampai 4 kali. Pada keesokan harinya kami lakukan lagi hingga siang hari sampai 3 kali. Begitu
pula pada malam harinya hingga pagi kami lakukan lagi 3 kali. Setiap hari kami lakukan terus dan sampai kembali ke Jakarta kami masih tetap
melakukannya di dalam kereta walaupun hanya sebatas permainan jari-jariku di kemaluannya dan dia mengocok penisku dengan ditutup selimut.
Sesampainya di Jakarta kami masih sering melakukannya terkadang di rumahnya ketika boss dan orang-orang pergi atau di kantor saat semua orang
sedang keluar. Mbak Dara termasuk wanita yang kuat sekali seperti kuda liar karena untuk membuatnya orgasme memerlukan waktu yang lama dan
perlu laki-laki yang betul-betul kuat dan pandai memberikan sensasi hebat, sehingga suaminya pun tidak dapat mengimbanginya, tapi dengan aku
Mbak Dara tidak bisa berbuat apa-apa karena setiap kali bersetubuh aku selalu memberikannya kepuasan. Akan tetapi sekarang kami tidak lagi,
karena dia memiliki selingkuhan yang lainnya lagi. Sekarang aku kesepian lagi apalagi aku jarang sekali berhubungan dengan istriku karena
terkadang aku kasihan dia sering kecapaian. Teman-temanku bilang bahwa aku memang jantan karena bisa memuaskan perempuan. Bahkan mereka

yang merasa jantan di ranjang tidak dapat mengimbangi permainanku hingga bisa memuaskan perempuan berkali-kali



0 Komentar